• Jelajahi

    Copyright © Koresponden
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 3

    Iklan 2

    Iklan

    Luncurkan Gerakan "Asih ka Indung" Pemkab Bekasi Dukung Program Provinsi Jabar

    Ade Irawan
    Sabtu, April 12, 2025, 01.16 WIB Last Updated 2025-04-11T18:16:27Z


    Bekasi, koresponden.id – Sebagai bentuk dukungan terhadap program "Jabar Nyaah ka Indung" yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bekasi resmi meluncurkan "Gerakan Kabupaten Bekasi Asih ka Indung" pada Jumat (11/4/2025) pagi.


    Kegiatan yang digelar di Gedung Wibawa Mukti, Komplek Pemkab Bekasi, Kecamatan Cikarang Pusat, tersebut dihadiri oleh 270 ibu-ibu penerima manfaat, serta ditandai dengan komitmen seluruh jajaran pejabat daerah untuk menyukseskan program sosial berbasis kesadaran dan kepedulian terhadap peran penting perempuan, khususnya ibu, dalam pembangunan daerah.


    Peluncuran gerakan ini merujuk pada Surat Gubernur Jawa Barat Nomor 442/pmd.03.04/Dinas Sosial tertanggal 10 April 2025, serta Surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2619/pmd.03.04/Dinsosial. Pemerintah Kabupaten Bekasi mengambil langkah nyata melalui pencanangan program yang menargetkan perempuan berusia di atas 40 tahun sebagai penerima manfaat.


    Bupati Bekasi, Ade Koswara Kunang, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar program "Kabupaten Bekasi Asih ka Indung" dapat berjalan lancar dan menjadi komitmen bersama bagi para pejabat daerah. “Mudah-mudahan kita selaku pejabat menjalankan setiap bulannya, tahunnya. Ini adalah bentuk sodaqoh dan kesadaran untuk berbagi,” ujar Bupati Ade.


    Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya merupakan tanggung jawab struktural, tetapi juga merupakan wujud pengamalan nilai-nilai keagamaan dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. “Sudah melakukan apa itu sodaqoh dan menjalankan ajaran agama kita masing-masing. Bahwa berbuat baik menyantuni orang yang perlu, meringankan beban dari masyarakat, khususnya ibu-ibu,” imbuhnya.


    Lebih lanjut, Bupati Ade juga menginstruksikan kepada seluruh camat untuk menyosialisasikan program ini kepada para kepala desa dan lurah, serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam pelaksanaannya. Ia menekankan bahwa bentuk bantuan dalam program ini bersifat sukarela dan tidak dibatasi nominalnya, sesuai dengan kemampuan dan kesadaran masing-masing pihak.


    Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Hasan Basri, menjelaskan bahwa pencanangan gerakan ini merupakan bentuk nyata komitmen daerah dalam mendukung program pemberdayaan perempuan. Tujuannya tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kedudukan ibu dalam keluarga dan pembangunan daerah, tetapi juga untuk membangun sinergi antar pemangku kepentingan dan mendorong partisipasi aktif dari aparatur sipil negara, masyarakat, lembaga, serta perangkat daerah.


    "Peserta pencanangan gerakan Kabupaten Bekasi Asih ka Indung terdiri dari seluruh eselon II, IIIa, dan IIIb se-Kabupaten Bekasi, BUMD, dan Baznas. Sampai saat ini, donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 67 juta dan akan disalurkan kepada 270 ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan hari ini," ungkap Hasan.


    Dengan peluncuran "Gerakan Kabupaten Bekasi Asih ka Indung", Pemerintah Kabupaten Bekasi berharap dapat membangun budaya gotong royong dan kepedulian sosial yang berkelanjutan, khususnya dalam memperkuat peran ibu sebagai pilar keluarga dan agen pembangunan. Melalui sinergi antara aparatur sipil negara, masyarakat, lembaga, serta perangkat daerah, program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, ramah perempuan, dan responsif terhadap isu-isu kesetaraan gender, sekaligus memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan di tengah masyarakat.


    Terpisah menurut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan ,bahwa
    Program sosial "Bekasi Asih Ka Indung" adalah perpanjangan tangan dari program sosial dari Propinsi Jawa Barat yang bertajuk “Jabar Nyaah Ka Indung” yang mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar, termasuk di kabupaten/kota, untuk memiliki satu orang ibu asuh yang akan mereka biayai dan perhatikan secara berkelanjutan.


    "Memuliakan ibu adalah kebahagiaan dalam hidup kita. Hari ini Jawa Barat mencanangkan Jabar Nyaah Ka Indung, yaitu aktivitas sosial di mana setiap pegawai negeri memiliki satu orang ibu asuh yang dibiayai dan diperhatikan dalam setiap waktu," kata Dedi.


    Program ini menyasar para ibu yang hidup dalam kondisi rentan, seperti miskin, ditinggal suami, atau mengalami kesulitan hidup di usia tua.


    Dedi berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan kaum ibu di seluruh pelosok Jawa Barat.


    Setiap pegawai nantinya akan memiliki data ibu yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga bantuan yang diberikan bersifat personal dan berkelanjutan.


    Program ini menjadi bentuk nyata komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membangun budaya kepedulian terhadap kaum ibu, dan diharapkan dapat menjadi gerakan sosial yang meluas ke seluruh lapisan masyarakat.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini