• Jelajahi

    Copyright © Koresponden
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 3

    Iklan 2

    Iklan

    Warga Perumahan Telaga Harapan Gelar Aksi Damai Penolakan Underpass

    Godem
    Minggu, Februari 23, 2025, 13.55 WIB Last Updated 2025-02-23T06:55:56Z


    Bekasi, koresponden.id  - Warga Perumahan Telaga Harapan, di Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, menggelar aksi penolakan terhadap rencana pembangunan jalur lintas bawah (underpass) Cibitung-Cikarang Barat, pada Minggu (23/02/2025) pagi. 


    Aksi tersebut dilakukan secara longmarch di lingkungan perumahan dengan mengambil start awal dari pos RW 11. Di sepanjang jalan, ratusan warga berorasi; menyampaikan kekhawatiran dan kegeraman mereka atas dampak negatif dari rencana pembangunan infrastruktur berskala menengah itu, sambil membentangkan spanduk-spanduk penolakan. 


    Para warga yang mengikuti aksi itu merupakan penghuni Perumahan Telaga Harapan dari empat RW, yakni RW 11, 12, 18, dan 19. 


    Ketua Tim 11, Singgih Wasesa menjelaskan, bahwa rencana pembangunan underpass tersebut sebenarnya sudah mengemuka sejak tahun 2019 lalu. Namun, warga setempat tidak pernah mendapatkan sosialisasi apapun terkait kelanjutan proyek tersebut. 


    "Yang beredar selama ini hanya sebatas wacana dan isu-isu saja. Baru ada kabar bahwa akan diadakannya groundbreaking pembangunan underpass pada bulan Januari 2025 lalu," katanya. 


    Kabar itu, disebut Singgih, akhirnya memicu kekhawatiran warga bahwa proyek pembangunan underpass benar-benar bakal direalisasikan. Apalagi, setelah ada surat resmi mengenai rencana pembangunan underpass dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. 


    "Beberapa waktu terakhir pun ada sejumlah orang yang datang, mereka meminta izin untuk melakukan survei lokasi. Setelah perdebatan cukup panjang akhirnya kami izinkan mereka masuk lingkungan perumahan," ungkapnya. 


    Kemudian hari, tim survei itu kembali datang. Kali ini untuk melakukan sondir atau uji kesesuaian kedalam tanah. "Ketika itu lah kami tolak, mereka tidak boleh masuk (lingkungan perumahan-red) sama sekali," ujarnya. 


    Warga mempertanyakan dasar pembangunan underpass tersebut. "Pertama, pembangunan underpass tidak sesuai siteplan perumahan. Kemudian, proyek ini pun belum mengantongi izin apa-apa seperti Amdal Lalin dan analisa dampak lingkungannya," ungkap Singgih. 


    Menurutnya, kedamaian warga terusik dengan rencana pembangunan underpass karena bakal berdampak luas. Dari analisa warga, keberadaan underpass akan berdampak terhadap adanya potensi banjir, polusi udara, dan kerawanan sosial. 


    "Perumahan Telaga Harapan ini merupakan akses jalan utama underpass itu, sehingga ke depannya, pasti akan menyebabkan kemacetan luar biasa di lingkungan kami," tegasnya. 


    Karena itu, Singgih pun berharap, pembangunan underpass bisa dialihkan ke tempat lain. "Kami tidak menolak pembangunan, tetapi di lokasi lain, jangan di sini," pungkasnya. 


    (Agung)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini