• Jelajahi

    Copyright © Koresponden
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 3

    Iklan 2

    Iklan

    Kunjungi Yayasan An-Nahla Al-Islamy, Wamen Pendidikan Dasar Dan Menengah Sosialisasikan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

    Godem
    Rabu, Februari 26, 2025, 14.04 WIB Last Updated 2025-02-26T11:37:22Z


    Bekasi, koresponden.id - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LLM., PH.D. mengunjungi Yayasan An-Nahla Al-Islamy, sekaligus silahturahim dengan tenaga pendidik dan Kepala Sekolah se-Bekasi Raya. Kegiatan dilaksanakan di Kompleks An-Nahla Al-Islamy, Kp. Karang Sambung, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara. Rabu (26/02/2025) pagi.


    Dalam kunjungan tersebut, juga di hadiri Ketua Yayasan An-Nahla Al-Islamy KH. Dr. Jeje jaenudin, M.Ag, Kepala sekolah Ustdz Fadilah, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Imam Faturahman, Camat Tambun Utara H. Najmuddin, Wakapolsek Tambun Selatan AKP Bibilim, serta Kepala Desa Karang Satria Zainudin.


    Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LLM., PH.D. mengatakan agar para guru turut mensosialisasikan atau mencanangkan  tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat dalam menyongsong Indonesia Emas.



    "Gerakan gemar membaca merupakan salah satu dari tujuh kebiasaan anak Indonesia, mulai sekarang mari kita canangkan gerakan tersebut, tentunya harus ada assessment nya, untuk mengetahui sampai sejauh mana paham yang di baca," ujar Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LLM., PH.D. sa'at memberi sambutan.


    Lebih lanjut dirinya juga menjelaskan, bahwa itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu, literasi, dan numerisasi. "Dan itu akan digalakan oleh kita untuk meningkatkan mutu, agar kita bisa bersaing. Tentunya untuk meningkatkan mutu juga memiliki implikasi pada elemen yang lainnya. Salah satunya adalah guru,' jelasnya.


    "Dan gurunya juga harus bermutu, harus dilakukan berbagai macam bentuk latihan untuk meningkatkan mutu dari guru tersebut. Kalau guru menguasai seratus persen, maksimal untuk muridnya menyerap 80 persen. Karena tidak mungkin juga kalau sama seratus persen. Bagaimana kalau guru penguasaannya cuma 70 persen? Maka murid akan menerima 50 persen. Dan itu salah satu penyebab guru tidak menguasai," lanjut Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LLM., PH.D.


    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Imam Faturahman mengatakan, bahwa tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat bukan berupa hapalan, tetapi dapat diimplementasikan sehinga murid mempuanyai karakter.


    "Kami bersyukur  pak Wamen pendidikan bisa hadir di Kab. Bekasi dalam rangka sosialisasi tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Tentunya ini bukan hanya dalam bentuk hapalan saja, melainkan dapat di implementasikannya, sehinga anak-anak memiliki karakter dan menjadi anak Indonesia yang hebat," kata Imam Faturahman.


    Selain itu, Imam juga menyampaikan bahwa Pemkab Bekasi akan memberikan bantuan untuk para guru PAI dan PAUD untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), agar kompetensi dan kapasitas guru bertambah.


    "Kami akan membantu guru PAI sampai jenjang SMP untuk mengikuti PPG, sehingga kompetensinya bertambah. Dan ketika memiliki serifikat profesi sebagi guru pastinya kesejahteraannya akan meningkat," ungkapnya.



    Masih di tempat yang sama, Kepala Sekolah An-Nahla Al-Islamy Ustadz Fadilah mengapresiasi atas kunjungan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Dirinya berharap apa yang di sampaikan Wamen dapat di terapkan pada lingkungan sekolahnya.


    "Alhamdulillah, atas kunjungan ini, langsung pak wamen yang mensosialisasikan tujuh kebiasan anak Indonesia. Mudah-mudah semua bisa kami praktekkan dan menjadi kebiasaan anak-anak di sekolah kami," ucapnya.


    Terkait dengan penerapan, dirinya mengatakan akan mengikuti surat edaran dari kementerian yang nantinya akan dibuatkan jurnal, dimana dalam jurnal tersebut siswa diharuskan mengisi setiap kolom jurnal.


    "Nanti kita akan mengikuti surat edaran dari kementerian, nanti jurnalnya sudah ada. Siswa akan di bagikan jurnal tujuh kebiasan anak hebat, tinggal mengisi dengan cara ceklis kegiatan siswa," lanjutnya.


    Ustadz Fadilah juga berharap semua elemen mendudukung program tujuah kebiasaan anak Indonesia hebat, agar target pemerintah di Tahun 2045  menuju Indonesia emas tercapai.


    "Karena ini merupakan program resmi Pemerintah, mari kita dukung tujuh kebiasaan anak Indonesia Hebat. Dan mudah-mudah sesuai dengan target pemerintah di Tahun 2045 Indonesia emas akan terwujud," pungkasnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini