• Jelajahi

    Copyright © Koresponden
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 3

    Iklan 2

    Iklan

    Ayah dan Anak Mengalami Kelumpuhan,Butuh Perhatian dari Pemerintah Daerah

    koresponden
    Selasa, Desember 31, 2024, 10.22 WIB Last Updated 2024-12-31T03:22:01Z


    Bekasi, koresponden.id - Kisah seorang Ibu Een Sumiarsih usia (45) yang sangat sabar merawat Bintar (26) anak pertamanya sekaligus Istri dari Firmansyah (51) suaminya, keduanya terbaring tak berdaya karena lumpuh.


    Kronologis derita yang di alami Ayah dan anak pertamanya, Firmansyah  sejak tahun 2016 mengalami musibah kecelakaan tersengat listrik tegangan tinggi yang mengakibatkan kedua kakinya di amputasi, sedangkan Bintar mengalami musibah terpeleset di areal kolam renang sehingga Bintar mengalami kelumpuhan sudah hampir enam bulan di 2024 ini.


    Firmansyah dan Bintar terlihat terkulai lemah tak berdaya di tempat tidur kayu di kediamannya RT 03/04, Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pantauan awak media dirumah yang ditempatinya sangat tak layak, bangunan lama terbuat dari kayu dan anyaman bambu serta beralaskan tanah. Senin (30/12/2024).


    Dikatakannya Een Sumiarsih, selama ini selain pemerintah desa Sukaraya sudah ada, dan juga dari pihak  Dinsos Kabupaten Bekasi dan Kemensos yang membantu.


    "Untuk saat ini dan kedepannya, saya berharap bantuan dari pihak manapun, khususnya para relawan dan donatur, selama ini saya terkendala untuk biaya pengobatan, saya ingin anak dan suami saya di bawa ke pengobatan alternatif, Karena saya sebagai ibunya Bintar melihat anak saya dibawa ke RS terlalu jauh dan sering ngantri, kasihan Bintar, karena tulang belakangnya kesakitan saat dibawa bergerak," ucapnya.


    Sealin itu, Een juga berharap dari pihak pemerintah daerah agar bisa bantu kondisi rumahnya yang sudah tak layak. "Terimakasih kepada para relawan Eslan, (GSJ) Gerakan Sedekah Jumat dan pemerintah desa yang selama ini sudah peduli kepada suami dan anak saya," ucapnya.


    Sementara itu dilokasi yang sama, Elis Y.N Ketua (GSJ) Gerakan Sedekah Jumat desa Sukaraya. Elis  menjelaskan, kurang lebih sekitar dua bulan yang lalu dirinya mendapatkan informasi bahwa ada warga  mengalami kelumpuhan.


    "Sa'at itu juga kami langsung berikan bantuan dan pendampingan untuk berobat kami bekerjasama dengan pemdes desa Sukaraya yang menyiapkan mobil ambulance untuk keluarga tersebut," terang Elis.


    Kurang lebih beberapa tahun yang lalu, bapak Firmansyah jatuh dari tiang listrik, kemudian kakinya membusuk akhirnya kedua kakinya di amputasi, selain itupun Firmansyah mengalami stroke.


    Kemudian anaknya yang bernama Bintar mengalami sakit kurang lebih empat bulanan, akibat terpeleset di kolam renang, yang mengakibatkan Bintar mengalami kelumpuhan.


    "Pada saat kami melihat kondisi keluarga ibu Een, awalnya mereka ngontrak karena melihat kondisi rumahnya tak layak dihuni, jadi Een bersama suami dan anaknya mencari tempat yang nyaman, tetapi kurang lebih mau ketiga bulan, kontrakan tidak bisa dilanjutkan karena kendala keuangan," jelasnya.


    Akhirnya karena kami fokus kesehatan Bintar, waktu itu Bintar sempat putus asa tidak mau berobat lagi, dengan alasan takut, kemudian kami berikan semangat dan motivasi untuk Bintar, karena harapan untuk sembuh pasti ada, kemudian dalam kurun waktu seminggu Bintar mau menjalani pengobatan.


    Lanjut Elis, "kamipun dari pihak (GSJ) Gerakan Sedekah Jumat bersama Pemdes Sukaraya, memberikan support untuk pegangan selama menjalani pengobatan di rumah sakit dan Alhamdulillah BPJS-nya aktif," sambungnya.


    "Alhamdulillah nya juga keluarga ibu Een mendapatkan bantuan dari Kemensos untuk membantu pengobatan bapak Firmansyah. Harapan kami semoga keluarga ibu Een banyak yang bantu, karena kita melihat kondisinya sangat memprihatinkan, kemudian kami berharap ada yang mau membangun rumahnya agar layak dan sehat, supaya bapak Firmansyah dan anaknya terjamin hidup sehat, karena kami melihat Binter adalah tulang punggung anak pertama, jadi kami berharap banget Bintar tetap semangat dan sembuh, karena saat Bintar ditangani oleh medis Alhamdulillah Bintar ada perkembangan, karena terlihat luka belakangnya sudah mengecil. Untuk sementara ini yang di lakukan oleh Bintar yaitu pengobatan alternatif, dan itupun butuh dana untuk menjalani pengobatan alternatif," pungkas Elis.


    (red).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini