Bekasi, koresponden.id - Sungai merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif dan beragam di dunia. Sungai menyediakan jalur air yang mengalir melalui berbagai jenis lingkungan, membentuk jaringan yang menghubungkan daratan dengan lautan.
Dari mata air pegunungan yang segar hingga muara yang luas, ekosistem sungai menawarkan kehidupan yang kaya dan memberikan berbagai manfaat ekologis bagi manusia. Konservasi sungai merupakan upaya untuk melindungi, memanfaatkan, dan mengembalikan fungsi sungai. Konservasi sungai juga bertujuan untuk memelihara sungai untuk masa sekarang dan masa depan.
Sungai di Kabupaten Bekasi memiliki peran penting dalam daur hidrologi dan sebagai daerah tangkapan air. Namun, beberapa sungai di Kabupaten Bekasi tercemar sampah rumah tangga dan industri, sehingga berpotensi menimbulkan berbagai masalah. Sungai yang tercemar sampah dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan patogen penyakit. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diare, kolera, dan infeksi kulit bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.
Peran masyarakat dalam menciptakan dan menjaga kelestarian sungai sangat berpengaruh baik terhadap lingkungan alam maupun pada kehidupan masyarakat. Adanya kesadaran dari masyarakat terhadap masalah pencemaran sungai, menciptakan perilaku dan gerakan dari dalam diri masyarakat untuk berupaya sedemikian rupa melakukan konservasi sungai.
Dalam upayanya melakukan konservasi sungai, masyarakat di Kampung Jarakosta Desa Danau Indah yang tergabung dalam Kopel (Komunitas Peduli Lingkungan) membentuk gerakan yang bertujuan untuk melakukan konservasi sungai dan menjaga kelestarian sungai, namun di sisi lain juga dapat dimanfaatkan sumber daya yang ada di sungai tersebut untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
Pada kegiatan masyarakat tersebut bahwa Komunitas Masyarakat (Kopel) melakukan sosialisasi yang cenderung partisipatoris dan melakukan upaya konservasi sungai seperti pemanfaatan, perlindungan, dan pemeliharaan sungai secara berkala supaya sungai mampu sustainable di masa mendatang.
Sungai perlu dilindungi karena merupakan sumber air yang penting bagi kehidupan manusia. Sempadan sungai atau kawasan di kiri dan kanan sungai yang berfungsi untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Sempadan sungai harus dilindungi dari kegiatan manusia yang dapat merusak kualitas air, kondisi fisik sungai, dan aliran sungai. Sesuai yang telah di amanatkan oleh undang-undang Negara RI no 38 tahun 2011 tentang Sungai.
Dalam menyambut hari habitat sedunia tahun 2024, Komunitas Peduli Lingkungan Kampung jarakosta desa Danau Indah Kecamatan Cikarang Barat bersama Yayasan Ahli Salam semesta serta Yayasan Cahaya Alam Nusantara Indah melakukan aksi kegiatan konservasi sungai cikarang desa tersebut, dengan melepaskan Perahu buatan sendiri untuk aktivitas konservasi sungai.
Perahu tersebut di buat dengan biaya dan tenaga masyarakat sekitar bantaran kali cikarang komunitas peduli lingkungan / kopel, mereka urunan untuk menjadikan perahu sebagai kebutuhan konservasi sungai. Bermodalkan semangat untuk menjaga alam disekitar DAS (Kali Cikarang Desa Danau Indah).
Menurut warga yang biasa disapa bang Andre, salah satu masyarakat bantaran kali tersebut mengatakan “kami sangat membutuhkan perahu itu untuk kegiatan konservasi.kami di kampung ini, untuk pemantauan, pemeliharaan, membersihkan sampah disungai dan lain-lain nya. Alhamdulillah selesai juga perahu yang kami buat secara mandiri," ujarnya, Sabtu (28/09/2024) siang.
Dirinya pun menghimbau, “ untuk masyarakat mari bersama-sama menjaga dan memelihara kelestarian sungai/kali cikarang dan jangan merusaknya, minimal jangan membuang sampah ke kali. Kami masyarakat disini berharap kepada pemerintah dan instansi-instansi swasta dapat membantu aksi dan program-program kami untuk kelestarian sungai ini," pungkasnya.
Di tempat yang berbeda Teguh sulistyo sebagai Pembina Yayasan Ahli salam semesta pun memberikan apresiasi dan semangat untuk masyarakat dan komunitas peduli lingkungan di kampung jarakosta desa danau indah.
"Kemandirian seperti masyarakat disana sudah sangat jarang di temui dalam menjaga sungai, apalagi bisa membuat perahu dengan tenaga dan biaya sendiri," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, semoga tetap terjaga kekompakan masyarakat disana, hal ini harus di dukung oleh banyak pihak, terutama pemerintah, hal ini bisa menjadi inspirasi dan contoh untuk komunitas dan desa di bantaran / Wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai) Lain nya.