Ket foto : Kepala Sekolah SMP Negeri 04 Tambun Selatan Rija Sudrajat |
Bekasi, koresponden.id - Terkait kasus bullying yang terjadi di SMP Negeri 04 Tambun Selatan pada Senin, 07 Oktober lalu, Kepala Sekolah SMP Negeri 04 Tambun Selatan Rija Sudrajat menjelaskan kepada awak media koresponden.id melalui sambungan telepon whatsapp.
Dikatakan Kepala Sekolah Rija Sudrajat bahwasannya pihak sekolah sudah melakukan penyelesaian melalui mediasi dengan orangtua korban.
"Kami sudah memanggil para orangtua, baik pelaku maupun korban. Jadi semua itu berawal dari toleransi, namun toleransi yang salah. Mereka melakukan pungutan untuk alumni yang tersangkut masalah hukum. Jadi bagi anak yang tidak ikut di genk itu dilakukan pembullyan. Dan itu sudah kami selesaikan, sudah ketemu juga dengan pelaku. Kami juga memberikan sangsi apabila hal - hal seperti ini terjadi lagi," ujarnya melalui sambungan telepon. Rabu (16/10/2024) pagi.
Lebih lanjut Rija menjelaskan, bahwa baik pelaku maupun korban merupakan 1 genk, "pelaku dan korbanpun mempunyai jentik - jentik yang sama. Karena tidak mungkin si korban tidak memiliki karakter yang sama. Intinya kami menganalisa, si korban dilakukan (pemukulan, red) karena dia mungkin biasa ikut, kok sekarang tidak ikut? ," jelas Rija.
"Korbanpun sering di panggil pihak sekolah, karena ada indikasi atau bisa dikatakan semi nakal, semi tidak teritib," tambahnya.
Rija Sudrajat juga mengakui bahwa pihak sekolah tidak bisa sepenuhnya melakukan pengawasan kepada semua murid.
"Hal itu kami akui terkait kurangnya pemgawasan, karena pada sa'at kejadian jam istirahat. Dan dibelakang itu sudah bersih, memang ada kamar mandi yang tidak terpakai, tapi sekarang sudah teraliri air. Sudah dirapihkan juga. Semua sudah terpantau, dan termasuk anak yang kemarin datang kelokasi sudah ada dalam pantauan saya. Dan saya memikik video khusus anak yang nakal, dengan cara saya. Bisa masuk lewat puskesmas dan lain sebagainya, ini artinya saya tidak diam. Kalau media menyalahkan kami, yang namanya manusia tidak ada yang sempurna, pasti ada salahnya. Karena kita terbatas dalam pengawasan, intinya kami pihak sekolah mengaku salah karena memang belum sempurna dalam melakukan pengawasan. Dengan kejadian seperti ini, saya jamin kedepannya tidak ada lagi," pungkasnya.
Sebelumnya ramai diberitakan media online kasus bullying yang menimpa enam siswa kelas VIII.6 di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 04 Tambun Selatan. Ke enam siswa tersebut ditampar oleh dua orang pembully di lokasi kejadian. Mereka (pembully) disuruh oleh kakak kelas (kelas IX), dan Kakak kelas itu disuruh lagi sama alumni.