Ket foto : lokasi terjadinya kasus bullying |
Bekasi, koresponden.id - Kasus Bullying terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 04 Tambun selatan. Korban murid kelas 8 berinisial FRS, FV, dan F, menjadi korban bully di sekolah tersebut. Hal itu dikatakan oleh salah satu orangtua siswa yang menjadi korban berinisial FRS.
Dikatakan orangtua FRS, bahwa anaknya menjadi korban bully pada hari Senin tanggal 07 Oktober pada jam istirahat pertama.
"Semuanya korban berjumlah 6 orang, namun, anak saya kenal yang sekelasnya aja, kelas 8.6. Awalnya, Anak saya diajak kebelakang sekolah dengan alasan potong kue, setelah dibelakang sekolah anak saya dan teman-temannya disuruh jongkok oleh pelaku, lalu ditampar tanpa memberikan penjelasaan apapun," ujar orangtua FRS sa'at diwawancara awak media. Selasa (15/10/2024).
Menurut keterangan korban (FRS) dirinya bersama kelima temannya dibawa ke belakang gedung kelas, disamping bangunan bekas toilet proyek "WC sultan" yang sudah tidak dipergunakan.
"Bilangnya, 'ayok, kita potong kue' sambil (kerah belakang) baju saya ditarik," ungkap FRS.
Di tempat tersebut, keenam siswa satu per satu dihajar oleh temannya dengan tangan kosong. Para korban tidak dapat melawan dan hanya bisa pasrah. "Kenapa gak ikut (kumpul) lu, batu banget," kata korban menirukan perkataan si pembully, sambil melancarkan pukulan.
Korban pun mengakui, dirinya memang dituntut untuk ikut perkumpulan tersebut sambil membayarkan uang sejumlah Rp 15 ribu.
Berdasarkan keterangan korban, ada dua orang pembully di lokasi kejadian. "Tetapi mereka disuruh kakak kelas (kelas IX). Kakak kelas itu disuruh lagi sama alumni," pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, awak media pun masih berupaya meminta keterangan dari pihak sekolah.