Bekasi, koresponden.id - Turap yang berada di pintu crossing toll km 19, di pinggir kali Cijambe, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, longsor.
Jumat (27/09/2024) pagi, unsur Forkopimcam yang terdiri dari Camat Tambun Selatan, Danramil, Pemdes Lambangsari, dan Kanit Intel Kodim melakukan peninjauan ke lokasi.
Dari hasil pantauan, dilaporkan bahwa turap yang longsor adalah sepanjang 2 meter lebih, dengan ketinggian 2 meter. Disebutkan pula kalau hujan lebat yang terjadi sejak sore hingga malam hari, pada Kamis (26/09) lalu, menjadi pemicu awal amblasnya turap tersebut.
Rupanya, air hujan yang mengalir dengan intensitas tinggi melalui pipa-pipa di atas jalur kereta cepat pun tidak langsung terlempar ke kali, melainkan masuk ke dalam dan menghantam lereng turap. Situasi itu mengakibatkan fondasi turap tergerus air. Ditambah lagi kondisi tanah yang sudah jenuh.
Ketua Forum Peduli Kali Cijambe, Shadiq Helmy mengungkapkan masalah sebenarnya sehingga berakibat longsornya turap. Menurutnya, sejak terjadinya penumpukan sampah di crossing toll, daerah tersebut menjadi tempat penampungan (sampah-red) sementara, namun tidak pernah dituntaskan.
"Jadi ketika ada sampah menumpuk lagi, dan ada air tirisan (dari pipa jalur kereta cepat) bisa menyebabkan pondasi tanah labil, sehingga terjadi longsor. Sementara kita tahu sampah itu dari mana," ujarnya saat dihubungi melalui aplikasi pesan Whatsapp.
Dirinya menganalisis, bahwa jika terjadi longsor yang lebih parah, tentu kereta cepat (KCIC) tidak bisa beroperasi.
"Tapi kita melihat secara keseluruhan, harapannya semua pihak, tolong buka mata jangan abai, sama- sama kita selesaikan masalah ini. Kalau tidak, akan berlarut dan menjadi 'gunung es'. Kejadian ini merupakan pertanda bahaya yang akan kita hadapi kedepan," ungkapnya.
Dikatakannya, saat ini kondisi crossing toll sudah mengecil, ditambah sampah yang menyumbat, itu akan lebih kecil lagi aliran air. Dapat dipastikan akan banyak bahaya lainnya dikemudian hari.
"Harapan kami, terutama Pemerintah Kota Bekasi, tolong atensi penuhnya. Dan saya lihat belum ada juga calon walikota yang punya program untuk mengatasi masalah ini. Tidak lupa, tentu saja Pemprov Jawa Baraylt juga harus menaruh perhatian pada permasalahan ini," terangnya.
Camat Tambun Selatan, Sopian Hadi mengungkapkan, bahwa penyebab longsornya turap adalah lantaran pembuangan air dari perlintasan kereta cepat ditambah adanya penumpukan sampah di crossing toll.
"Intinya kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak terkait agar secepatnya ditangani," kata Camat singkat.
Hal senada, diungkapkan pula oleh Kepala Desa Lambangsari Pipit Heryanti. "Pasti kita cari solusinya kemana akan membuang sampah-sampah yang menumpuk ini. Mudah-mudahan, dari Jasa Marga dan BBWS juga segera mengambil langkah konret," pungkanya.