Bekasi, koresponden.id - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan Ronald Suryapradja melakukan dialog dengan mahasiswa, kaum milenial dan gen Z, di My Kopi O!, Jl. Sultan Hasanudin, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Minggu (29/09/2024) malam.
Nampak mendampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Soleman, S.E., dan para Anggota DPRD Kabupaten Bekasi di antaranya Nurhayati, Martina, Giovano, S.H, dan Putri Ramadanti.
Dalam kesempatan tersebut, Ronald mengisahkan perjalanan hidupnya hingga ia sampai pada posisi saat ini.
"Dulu, orang kenal saya sebagai komedian, penyiar radio, dan menghabiskan waktu 14 tahun menjadi host/ presenter. Sekarang, saya sedang menunggu sidang magister dan sudah dinantikan program S3. Plus menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat," ujar Ronald.
Awalnya, kata Ronald, dirinya mencalonkan diri sebagai Walikota Bandung. "Tetapi pada 26 Agustus 2024 surat rekom gak turun ke saya. Baik, saya ikhlas. Setelahnya, saya beraktifitas seperti biasa," kata Ronald yang merupakan anggota The Prediksi.
Kamis, 29 Agustus 2024 adalah hari terakhir pendaftaran calon kepala daerah. "Saat itu saya tengah memantau berita soal siapa saja yang diisukan bakal maju di Pilkada Jabar," imbuhnya.
Tepat pukul 23.05 Wib dirinya mendapat telepon dari Ketua DPW PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono. "Saat itu saya ditawari jadi Cawagub Jabar, dan ketika itu saya terdiam tidak langsung menjawab," kisahnya.
Namun ia berpikir, bahwa tidak semua orang ada di posisinya. Sebab banyak orang yang harus mengeluarkan uang banyak hanya untuk menjadi calon. "Tetapi seorang Ronald tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Maka, kalau saya bisa, kalian juga bisa," terangnya yang langsung disambut tepuk tangan meriah.
Meski begitu, Ronald meminta para anak muda untuk dapat mengenali lebih dahulu dirinya masing-masing. "Itu yang pertama. Kemudian, fokuskan tujuan hidup kamu. Apa tujuan hidupmu 5 - 10 tahun kedepan?," tanya Ronald.
Ketiga, sebutnya, adalah konsisten terhadap apa yang kalian lakukan. Seorang Ronald mencalonkan diri sebagai Cawagub, tampak tidak nyambung. "Namun, kesempatan itu (menjadi Cawagub-red) ada karena perjalanan politik yang sudah dijalani sejak lama," jelasnya.
Selanjutnya, Ronald menegaskan, bahwa menjadi pemimpin tidak hanya cukup dengan mempunyai program yang bagus. "Tetapi harus baik dalam eksekusi dan mampu menghadirkan pemerataan. Itu lah yang akan menjadi fokus saya dan Pak Jeje jika terpilih," ujarnya.
Di dunia pendidikan misalnya, kata Ronald, pemerataan tidak cukup hanya dengan menggratiskan biaya sekolah. Selain itu, perlu juga dipikirkan tentang kesejahteraan guru hingga perbaikan sistem PPDB.
"(Pemerintah) Provinsi bisa mengontrol dan mengawasi jika ada hal-hal di daerah yang bisa dibawa ke tingkat nasional. Contohnya, apabila memang harus, kita bisa mengusulkan untuk menghapus sistem zonasi," tegasnya.
Soal tenaga kerja pun, tambah Ronld, sampai menjadi masalah hingga hari ini. "Tenang, terkait pendidikan dan ketenagakerjaan ini memang bakal menjadi fokus kami kedepan," pungkasnya.