Bekasi, koresponden.id - Masyarakat pegiat lingkungan hidup kp. Tenggilis Desa Lambangsari melakukan normalisasi Situ Cibereum bagian selatan. Masyarakat secara swadaya mengangkat eceng gondok yang memenuhi danau bagian selatan tersebut, selasa, (20/08/2024) pagi.
Kegiatan normalisasi tersebut dipimpin langsung oleh Kadus III Desa Lambangsari Syaiful Anwarsyah. Dikatakan Kadus Syaiful normalisasi dilakukan semata-mata untuk mengembalikan fungsi danau sebagai penampungan dan juga menambah keindahan danau.
"Danau untuk lingkungan sangat bermafaat, oleh karena itu, masyarakat secara swadaya melakukan pembersihan danau cibereum sebelah selatan. Selain sudah mengalami pendangkalan atau sedimentasi, juga dipenuhi tumbuhan eceng gondok," ujarnya sa'at ditemui awak media.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa normalisasi ini pun untuk meningkatkan nilai estetika dari sebuah tempat yang nantinya akan menjadi destinasi wisata di Tambun Selatan.
"Jadi tumbuhan eceng gondok ini nantinya juga bisa untuk membersihkan air danau secara alami. Namun untuk menjaga estetika dan kenyaman, kita nanti akan melakukan penataan. Artinya tidak semua eceng ini kita singkirkan, hanya saja mungkin perawatannya akan lebih intensif lagi," imbuhnya.
Terpisah, Camat Tambun Selatan Drs. Sopian Hadi, M.M. mengapresiasi apa yang dilakukan oleh warga tenggilis Desa Lambangsari. Menurutnya apa yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian pada lingkungan.
"Sangat mengapresiasi sekali kegiatan swadaya masyarakat tersebut. Bagaimanapun, itu bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan. mudah-mudahan apa yg dilakukan dapat memberikan manfaat buat kepentingan masyarakat banyak. Nanti bisa buat taman bermain, tempat olahraga, penampungan air, baik hujan dan musim kemarau. Dan saya berharap jangan saling mengklaim itu miliknya," balas Camat melalui aplikasi whatsapp.
Selain itu, dirinya juga menekankan bahwa perluasan Situ Cibereum akan lansung diawasi oleh kemeterian PUPR.
"Bahwa itu salah satu bagian perluasan situ ciberem yg sekarang ini di awasi oleh kementrian PUPR, kita hanya menggarap, dan mudah-mudahan semua pihak menyadari. Memang kalau diliat peta awal kurang lebih 43 H. Itu termasuk sebagai situ, tapi ini di lapangan jadi rancu. Karena Ada patok di bibir situ, bahkan di tengah-tengah situ itu sudah di klaim milik orang," jelas camat.
Senada dengan Camat, Kepala Desa Lambangsari Pipit Haryanti, S.Ei mendukung kegiatan normalisasi yang dilakukan swadaya masyarakat tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yg di lakukan oleh Warga Kp. Tenggilis dalam pembersihan Situ Cibeurem, upaya ini dilakukan tentu karna memang Situ Cibereum ini adalah salah satu Aset kita yg harus dijaga. Selain untuk pengatur Banjir kala musim hujan tiba,"
Ungkapnya.
Ia juga menambahkan, apbila situ Cibereum dikelola demgan baik, maka akan banyak manfaat yang didapat.
"Situ Cibeurem juga sangat Indah sehingga kedepannya bisa kita rapihkan dan tata untuk menarik pengunjung dan wisatawan datang ke Situ Cibeurem sehingga banyak Dampak baik yg akan dicapai," pungkasnya.