• Jelajahi

    Copyright © Koresponden
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 3

    Iklan 2

    Iklan

    Gelar FGD, Dinas LH Kab. Bekasi Evaluasi Pencemaran Sungai Cilemahabang

    koresponden
    Senin, Agustus 26, 2024, 22.17 WIB Last Updated 2024-08-26T15:17:05Z


    Bekasi, koresponden.id
    - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi menggelar Focus Group Discussion (FGD) Terkait Evaluasi pencemaran sungai Cilemahabang dengan mengundang 55 peserta dari unsur dunia usaha, NGO, Media, dan Masyarakat pada Senin, (26/08/2024) di Hotel Swiss Bellin Cikarang.

    Dalam sambutannya Kepala Bidang PPKL yang mewakili Kepala Dinas LH Duarte DJ Fernandes mengatakan bahwa Kondisi tercemarnya Sungai yang ada di Kabupaten Bekasi telah mengancam kelestarian ekosistem selain itu juga mempengaruhi kualitas hidup masyarakat yang bergantung pada Sungai, khususnya Sungai/ Kali Cilemah Abang.

    "Kegiatan ini adalah momentum penting bagi kita semua untuk melihat sejauh mana program pengendalian pencemaran sungai yang telah memberikan dampak nyata bagi perbaikan kualitas lingkungan". 

    Lebih lanjut Duarte juga mengatakan bahwa Beberapa upaya juga sudah dilakukan oleh DLH adalah melakukan kajian instalasi pengolahan air limbah domestik (IPAL),  pembangunan IPAL di pemukiman dengan berkordinasi pihak Cipta Karya, pembinaan dan monitoring terhadap perizinan, penyusunan baku mutu, air Cilemah Abang, pengawasan terhadap laporan pelaksanaan dokumen lingkungan berupa laporan neraca limbah, dan pemasangan plang himbauan tidak membuang sampah di sungai.

    Sementara itu Nasep Iskandar atau yang biasa disebut Bung Ken yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa dahulu petani gagal panen itu lantaran siklus, hama-hama padi sejenis tikus, wereng, rundep, walang sangit dan sejenis hama alami lainya namun sekarang jauh berbeda menurutnya.

     "Sekarang petani memiliki musuh baru berupa hama modern yaitu limbah cair industri yang sudah mengkontaminasi sungai-sungai di Bekasi yang digunakan untuk mengairi sawah petani, dan ini sudah berjalan selama bertahun-tahun lamanya".

    Menurutnya bisa jadi gagalnya panen atau puso akibat air-air yang terkontaminasi limbah industri tersebut yang sudah terlalu lama memgendap dalam tanah sawah-sawah  petani, Untuk itu dirinya bersama petani memdesak pemerintah daerah untuk segera menormalisasi-air sungai atau kali-kali yang ada di  Kabupaten Bekasi.

    Dalam acara FGD yang di gelar oleh DLH Kab.Bekasi itu - Susunan Alam Nusantara Jaga Kali (Sunan Jaga Kali) dengan berapa petani menyerahkan sample air dari tiga sungai di bekasi yang diduga sudah terkontaminasi limbah industri berikut hasil uji LABnya sebagai rujukan langkah DLH Kabupaten Bekasi kedepannya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini