Bekasi, koresponden.id - Siswa SMK Karya Bangsa bernama Ismail meninggal dunia akibat tabrak lari di wilayah Kabupaten Klaten. Namun, saat berita ini diturunkan, awak koresponden.id masih menunggu konfirmasi dari pihak sekolah terkait dengan kronologi kejadian yang sebenarnya.
Jenazah Ismail sendiri kini telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mangunjaya, Rabu (22/05/2024) sekitar pukul 13.15 Wib.
Menurut Iwan, Ketua RW 028, kejadiaan naas itu terjadi sekitar pukul 11 malam. "Informasi sementara yang kami terima, Ismail menjadi korban tabrak lari tepat di depan hotel tempat mereka menginap," katanya.
Saat itu, lanjut Iwan, korban yang merupakan warga 04/028 Kp. Buwek, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan ini usai mengikuti wisuda dan hendak membeli makanan yang lokasinya di seberang hotel.
"Sampai saat ini kami masih menunggu pihak sekolah bertemu dengan keluarga korban, yang informasinya masih dalam perjalanan pulang," terangnya.
Pj. Kepala Desa Sumberjaya, Sopian Hakim menyayangkan kejadian yang menimpa Ismail. "Kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Dan semoga, keluarga korban diberikan ketabahan," pungkasnya.
Ketua Karang Taruna Desa Sumberjaya, Wawan Hermawan menyayangkan kejadian yang menimpa Ismail. Dirinya menilai, kecelakaan yang menimpa Ismail menunjukkan kelalaian pihak sekolah. "Karena pengawasan siswa yang mengikuti study tour ini merupakan tanggungjawab SMK Karya Bangsa," ucapnya, ditemui awak media saat mengunjungi rumah duka.
Di sisi lain, ujarnya, pihak sekolah pun dinilai abai terhadap imbauan dari Pj. Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 64/PK.01/KESRA tentang Study Tour pada Kesatuan Pendidikan, karena sudah melakukan perjalanan di luar wilayah Jawa Barat. "Selain itu, tidak ada surat pemberitahuan apapun ke Pemdes Sumberjaya terkait kegiatan study tour ini," imbuhnya.
Dengan adanya kejadian ini, dikatakan Wawan, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan Pemdes guna membahas implementasi surat edaran Pj. Gubernur Jawa Barat di wilayah Desa Sumberjaya. "Kenyataannya sekarang, pihak sekolah mengambil keputusan secara sepihak. Seharusnya, paling tidak (sekolah) ada komunikasi deangan Pemdes terebih dahulu," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III, I Made Supriatna mengaku belum ada laporan ke pihak KCD mengenai kejadian yang menimpa siswa SMK Karya Bangsa tersebut. Dirinya pun menyebut kalau sekolah tidak menyampaikan pemberitahuan (mengenai study tour-red) kepada KCD.
"Kami sudah sampaikan kepada seluruh SMA, SMK dan SLB se- KCD 3," tegasnya ketika ditanya mengenai sosialisasi SE dari Pj. Gubernur Jawa Barat dan Pj. Bupati Bekasi terkait ketentuan study tour pada satuan pendidikan.
Sedangkan berkenaan dengan kecelakaan yang dialami siswa SMK Karya Bangsa, I Made berjanji akan memanggil Kepala Sekolah SMK Karya Bangsa untuk dimintai klarifikasinya.