Bekasi, koresponden.id -
Ketua DPC PROJO Kabupaten Bekasi Rosdiana dan Seluruh Jajaran PROJO di Kabupaten Bekasi menanggapi pernyataan sejumlah elite PDI Perjuangan yang uring-uringan setelah kalah dalam Pilpres 2024.
“Lebih baik introspeksi diri ketimbang sruduk sana, sruduk sini. Tindakan yang tidak dewasa seperti itu sangat disayangkan,“ katanya pada Senin (06/05/2024) sore.
Rosdiana selaku ketua DPC PROJO Kabupaten Bekasi menjelaskan bahwa dalam Pilpres 2024 jago PDIP kalah dan mendapat posisi ketiga dari tiga kontestan. Hasil Pileg memang menunjukkan PDIP masih menempati posisi puncak, namun perolehan suaranya turun signifikan dibandingkan Pemilu 2019.
Bukannya melakukan evaluasi internal, elite PDIP justru bermanuver dengan menstigma negatif Presiden Joko Widodo dan Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka.
“Itu tanda bahwa PDIP baperan tidak legowo ketika kalah. Baperan cerminan dari ketidakdewasaan dalam berpolitik,“ ujarnya.
Di sisi lain,ungkapan Beberapa pengurus DPC PROJO Kabupaten Bekasi melanjutkan, dalam situasi apa pun Jokowi tidak pernah menyerang dan mendeskreditkan PDIP berikut para pemimpinnya, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Jokowi tetap santun dalam politik walaupun mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari elite-elite PDIP. Namun kader dan simpatisan partai itu sangat mendukung dan menghargai Jokowi.
Menurut Rosdiana, masyarakat tahu bahwa Jokowi banyak memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan pencapaian PDIP selama masa pemerintahannya pada 2014-2024.
Meski begitu, Jokowi dan Gibran yang jadi sasaran karena PDIP kalah Pilpres 2024, sampai tidak diakui atau dipecat sebagai anggota PDIP.
“Alhasil banyak partai buka pintu dan karpet merah untuk Pak Jokowi dan Mas Gibran. Jangan nyesel,“ tutur Rosdiana serta Jajaran pengurus PROJO Kabupaten Bekasi.
(Red)