Ket foto: Sosialisasi Germas bersama Kemenkes dan Anggota DPR RI drg. Putih Sari.
Bekasi, koresponden.id -
Acara tersebut di hadiri oleh
dr. David Abiyoso Adminkes Ahli Madya
Direktorat Tata Kelola Pelayanan Kesehatan, dr. Selvia Kusdwiyanti, MKM
KetuaTim Kerja Yankes Primer dan Kestrad Adminkes Ahli Muda Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan juga dr. Hj. Oriza Rosativa, MM, M.Si
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
Melalui apiklasi zoom, drg. Putih sari mengajak masyarakat untuk mesukseskan sosialisasi Germas, dimulai dari diri sendiri dalam menjalankan pola hidup sehat. " sebelumya saya minta maaf karena tidak bisa hadir bersama masyarakat dalam giat sosialisasi ini, dan hari ini saya dalam rangka menjalankan tugas sebagai anggota dewan akan terus mendukung dan mensupport kementerian kesehatan dengan program Gemasnya. Sosialisasi ini akan terlaksana dengan baik apabila masyarakat menjadi bagian dari pola hidup sehat. Artinya, dimulai dari diri sendiri," ujar Putih Sari
Dirinya juga mengatakan, seharusnya pola hidup sehat sudah menjadi budaya karena dilakukan sehari-hari. " tentunya ini bisa sama-sama disukseskan oleh semua yang hadir disini, tidak harus lagi disuruh-suruh menjalankan pola hidup sehat. Karena ini sudah menjadi budaya atau kebiasaan sehari-hari," katanya.
Di tempat yang sama, dr. David Abiyoso Adminkes Ahli Madya Direktorat Tata Kelola Pelayanan Kesehatan mengatakan bahwa germas bukan hanya sebatas mejalani pola hidup sehat. Akan tetapi pelayanan kesehatan di Puskesmas ataupun Rumah Sakit bagian dari Germas. " jadi pasca pandemi covid kita harus berubah. Masyarakat harus rutin untuk melakukan kontrol di Puskesmas atau Rumah Sakit. Dalam Germas sendiri sudah tersedia layanan kesehatan dari mulai balita, remaja, dewasa, juga orang tua," jelasnya.
Ia juga menambahkan, terkait kepersertaan asuransi dan juga BPJS, dalam transformasi kesehatan ini data masyarakat akan tercatat dalam sistem digital. " Germas sudah komplit dalam pelayanan puskesmas. Semuanya harus tercatat, dan juga ada asuransi mengenai BPJS untuk kepersertaan masyarakat didalam BPJS itu sendiri. Nanti dari kemenkes ada yang namanya telemedicine bahwasanya di Dinas provinsi dan kabupaten/kota mensupport mengenai sistem teleconsultasi," tambahnya.
Sementara itu, dr. Hj. Oriza Rosativa, MM, M.Si Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menjelaskan bahwasannya tombol sirene yang ada Dinas Kesahatan Kabupaten Bekasi mengenai sistem rujukan. " kita punya sisten rujukan Publik Safecty Center (PSC) 119. Di kabupaten sendiri PSC 119 mulai hadir di Tahun 2017 mengikuti kemenkes yang sudah duluan hadir untuk sistem rujukan. Sistem rujukan itu ada di tingkat Rumah Sakìt maupun puskesmas," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan tonggak pertama Dinas Kesahatan di Kabupaten yaitu puskesmas. Dirinya juga mengungkapkan bahwasannya menjaga pola hidup sehat untuk mencegah dari sakit. " apabila kita menjaga pola hidup sehat kita, maka diharapkan bapak ibu bisa terjamin kesehatannya tanpa perlu kita menghabiskan biaya untuk berobat. Walaupun pemerintah sudah mengcover biaya pelayanan kesehatan, tapi masih ada di antata kita yang belum mempunyai jaminan pelayanan kesehatan," pungkas Oriza.
(Gdm)