KORESPONDEN.ID -Bekasi
Kegiatan reses tersebut di hadiri oleh Lurah Jatimulya Acep Abdi Eka Pradana, Ketua PAC Gerindra Tambun Selatan Nanang Kosim, Ketua Rw 017 H. Rudi Sutopo, para Ketua Rt, anak ranting se-Kecamatan Tambun Selatan, serta warga sekitar. dalam sambutannya, Helmi menjelaskan bahwa Reses yang dilakukan ini adalah merupakan agenda resmi anggota DPRD Kabupaten Bekasi. Karena itu, menurutnya reses menjadi penting untuk menampung aspirasi masyarakat.
"Dari reses ini kita jadi lebih tahu lagi permasalahan di bawah terutama tentang infrastruktur. Aspirasi lebih banyak di jalan dan drainase. Yang unik di sini, ada yang sudah 32 tahun tinggal disini, tapi belum tersentuh pembangunan. Belum pernah ada dewan yang reses di sini, dan ini baru pertama kalinya," ujar Helmi.
Selain itu, Helmi juga mengatakan bahwa aspirasi akan di realisasikan di tahun 2024.
"Ya semua akan kita input datanya, nanti tahun anggaran 2024 biar bisa di eksekusi. Dari semua aspirasi ini tentunya kita akan melihat skala prioritas, mungkin 1 Rw akan mendapatkan dua atau tiga aspirasi. Hal itu dilakukan agar mereka semua merasakan pembangunan. Karena untuk aspirasi di 2024 yang sudah masuk di Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) sekitar 432, dan kita tidak tahu berapa nanti yang di acc. Yang sudah di survey baru 77 titik," katanya
Sementara itu, Lurah Jatimulya Acep Abdi Eka Pradana menyambut baik reses yang digelar di wilayahnya.
"Alhamdulillah dengan hadirnya pak dewan disini semoga bisa merealisasikan pemasangan turap di Rw 17. Mudah-mudah di tahun ini walaupun ada musim hujan yang panjang, Jatimulya tidak banjir. Kalau hanya genangan wajarlah, karena sudah bekerja sama yang baik dengan Lurah pengasinan," ungkapnya.
Ketua Rw 17 H. Rudi Sutopo juga berharap giat reses ini bermanfaat untuk warganya."Kita tidak selalu berkomunikasi dengan anggota dewan seintens ini. Oleh karena itu mudah-mudahan ini memberikan manfaat, dan warga Rw 17 sangat berharap kelanjutan dari pada turap kali pete yang dimana kalau wilayah yang sebrang yang kota itu sudah seratus persen. Sementara yang kabupaten meliputi wilayah Rw 16, Rw 17 baru sekitar empat puluh persen. Dan juga selama kami tinggal sudah 32 tahun, masih ada Rt yang belum merasakan ini pembangunan dari pihak pemerintah untuk jalan lingkungan dan drainase," pungkasnya.
(Gdm)
